Yahoo Poland Wyszukiwanie w Internecie

Search results

  1. Terutama dari daerah ibukota DKI Jakarta dengan suku aslinya Betawi mempunyai beragam tarian tradisional yang beberapa diantaranya sudah mulai dilupakan. Pengaruh budaya asing jadi faktor tergerusnya tari Betawi.

  2. 9 maj 2021 · Uniknya, berbagai kesenian termasuk tarian yang ada di daerah tersebut mengandung nuansa akulturasi dari berbagai unsur. Nah, pada kesempatan ini akan membahas mengenai beragam tarian daerah DKI Jakarta yang menarik untuk disimak.

  3. Tarian Betawi – Tarian Betawi adalah salah satu tarian khas yang sudah menjedi dalam satu kesenian masyarakat kota Jakarta. Walaupun Jakarta termasuk ke dalam kota metropolitan, kesenian seperti tari tradisional masih menjadi bagian dari warga Jakarta.

  4. 27 mar 2024 · Fungsi: Hiburan, ritual, penyambutan tamu. Gerakan: Dinamis, lemah gemulai, energik. Kostum: Menarik, penuh warna, bermakna. Musik: Tradisional, khas Betawi, menggunakan alat musik tradisional. Nilai budaya: Melestarikan tradisi, memperkuat identitas budaya. Dampak sosial: Membangun kebersamaan, mempererat hubungan antar warga.

  5. 24 lis 2019 · Tarian Betawi merupakan tarian khas yang menjadi salah satu kesenian masyarakat kota Jakarta. Walaupun Jakarta termasuk kota metropolitan, kesenian seperti tari tradisional masih menjadi bagian dari warga Jakarta. Kesenian ini harus dilestarikan dan dijaga karena sebagai wujud identitas dan jati diri warga Jakarta.

  6. 20 mar 2020 · Jakarta sebagai ibukota negara Indonesia dan pusat pemerintahan ternyata memiliki nilai adat dan budaya yang unik dan khas. Hal itu tidak terlepas dari budaya suku asli Jakarta yaitu Betawi. Salah satu bentuk kesenian dan budaya tersebut ialah tarian adat Jakarta atau tarian adat Betawi.

  7. 1. Tari Yapong. Tarian adat Betawi ini disebut dengan yapong. Ini adalah jenis tarian kontemporer yang menggambarkan pergaulan masyarakat serta sukacita. Biasanya tari ini dibawakan pada acara atau pesta rakyat di DKI Jakarta. Berdasarkan sejarahnya, tarian asal Betawi ini sudah ada sejak tahun 1977 saat kota Jakarta berulang tahun yang ke-450.

  1. Ludzie szukają również