Search results
7 paź 2022 · Secara bahasa, tarian tradisional Aceh ini berasal dari dua kata, yakni 'likok' yang bermakna gerak tari, dan 'pulo' yang berarti pulau. Pulau yang dimaksud adalah sebuah pulau kecil yang terdapat di ujung pelosok utara pulau Sumatra yang kerap disebut sebagai pulau beras (Breuh).
6 godz. temu · Gerakan Tari Saman mencerminkan keindahan koordinasi dan kekompakan para penarinya. BACA JUGA: Dukung Swasembada Pangan Prabowo, Proyek 2 Bendungan di Aceh Dikebut. Setiap gerakan dilakukan secara serempak dan sinkron, menciptakan pola yang rapi dan harmonis. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama dan keharmonisan dalam sebuah kelompok.
Tarian ini berasal dari Kabupaten Pidie yang dulu disebut dengan tari seudati. Tari laweut Aceh umumnya dilakukan 8 orang wanita dan 1 penyanyi dengan syair berupa ayat ayat Islam atau dakwah. Gerakan dalam tarian Aceh ini juga hampir sama dengan tari saman namun ini ditarikan dengan cara berdiri. Rapai Geleng
17 cze 2021 · Konon, tarian Ratoh Jaroe merupakan perpaduan antara beberapa tarian tradisional Aceh yaitu Likok Pulo, Rapai Geleng, Rateb Meusekat, dan Ratoh Duek sehingga menghasilkan bentuk tarian unik. Tari tradisional Aceh ini juga telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya internasional pada 2011 silam.
Tarian Aceh adalah salah satu tarian yang sangat menonjol dari tari-tarian lain yang ada di Indonesia. Beberapa tarian Aceh tidak hanya dikenal di dalam negeri, akan tetapi juga di luar negeri, dan ada juga senjata adat Aceh yang sudah terkenal di negeri ini.
Pada mulanya, tarian khas Aceh ini dikenal sebagai sebuah tarian pesisir yang disebut juga sebagai Ratoh atau Ratoih. Hal ini berarti tarian yang menceritakan bagaimana cara untuk mengawali permainan atau peragaan bersukacita saat musim panen akan datang atau saat malam bulan purnama terjadi.
25 lut 2022 · Gerakan tarinya energik, semangat, dan diiringi alunan musik dan juga syair. Tarian dilakukan dengan berdiri. Tarian ini termasuk kategori Tribal War Dance atau Tari Perang. Tari Seudati mengandung makna kegigihan, keteguhan, semangat, dan juga jiwa kepahlawanan dari seorang pria Aceh.