Search results
Soft drink merupakan minuman berkarbonasi yang diberi tambahan berupa bahan perasa dan pemanis seperti gula. Soft drink terdiri dari sugar-sweetened soft drink dan non-sugar soft drink.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan frekuensi minum soft drink (bersoda) terhadap pH saliva dan angka DMF -T pada Mahasiswa D-IV Alih Jenjang Jurusan Keperawatan Gigi Poltekkes Makassar.
Hasil penelitian ini menunjukkan jenis minuman manis kemasan yang sering dikonsumsi yaitu minuman susu dan olahan, minuman teh, minuman jus dan sari buah dan minuman coklat. Frekuensi konsumsi sebagian besar responden sebanyak <3 kali per minggu (42%) dan 2 minggu sekali (39%).
Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang mengandung bahan makanan atau bahan tambahan lainnya baik alami atau sintetis
Soft drink ialah minuman berkarbonasi yang diberi tambahan berupa bahan perasa dan pemanis seperti gula. Konsumsi soft drink memiliki dampak buruk terhadap kesehatan dan kalangan remaja cenderung mengkonsumsi minuman ini. Konsumsi soft drink dapat dipengaruhi oleh faktor pengetahuan dimana pengetahuan memiliki pengaruh pada
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran konsumsi air putih, minuman manis, softdrink/minuman berkarbonasi, minuman berenergi, mie instan dan makanan olahan (daging, ayam, ikan). Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, data dikumpulkan menggunakan kuesioner semi FFQ (Food Frequency Questionnaire).
Penelitian yang dilakukan oleh Rahmadya Saputri (2013) pada anak usia remaja di SMP Budi Mulia Dua Yogyakarta menunjukkan bahwa “ada kecendrungan hubungan antara konsumsi soft drink dengan kejadian obesitas”.