Yahoo Poland Wyszukiwanie w Internecie

Search results

  1. 31 sty 2020 · Berikutnya ialah macam-macam ilmu, hikmah, pengetahuan, yang menjadi faktor kemuliaan hamba, baik di hadapan Allah maupun di hadapan makhluk. Permata terakhir ialah perangai atau sifat-sifat yang terpuji. Maka demi menjaga keberadaan permata-permata di atas, hati harus selalu bersih dan dijaga dari berbagai macam kotoran dan penyakit.

  2. 16 kwi 2024 · Terdapat beberapa a yat Alquran tentang kebaikan dan hadits berbuat baik. Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, jika terbiasa melakukan perbuatan baik. Selain mendapatkan pahala dari Allah, juga mendapatkan kasih sayang dari sesama.

  3. Melalui sepuluh hadits yang telah dibahas di atas, kita dapat melihat betapa pentingnya nilai-nilai seperti kejujuran, kasih sayang, kerendahan hati, amanah, persaudaraan, menjaga lisan, kedermawanan, menghormati tetangga, konsistensi dalam melaksanakan tugas, dan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari.

  4. 10 lis 2021 · Tanda-tanda hati yang sehat adalah selalu mengutamakan yang bermanfaat seperti beriman kepada Allah Ta’ala, belajar, dan menuntut ilmu syar’i, membaca dan mentadabburi Al-Quran, membaca buku-buku yang bermanfaat, dan sebagainya. Sedangkan hati yang sakit sebaliknya.

  5. Sebagai umat islam yang beriman dan bertaqwa, sudah menjadi kewajiban kita untuk menjaga hati dari sifat-sifat tercela, seperti dengki, iri, sombong, putus asa dan sebagainya. Tentunya menjaga hati bukanlah perkara mudah. Pada dasarnya, hati manusia sifatnya mudah berbolak-balik.

  6. Satu dari 3 jenis hati yang pertama adalah hati yang sehat (qolbun salim).Hati jenis ini adalah hati yang senantiasa bisa menerima, mencintai, dan mendahulukan perkara benar. Hati jenis ini sehat daya pemahamannya, sempurna dalam kepatuhan dan penerimaannya.

  7. 10 wrz 2019 · Rasulullah ﷺ sendiri menganjurkan agar selalu bicara yang baik, bahkan anjuran itu dikaitkan dengan keimanan, “Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka katakanlah yang baik-baik atau diam,” (HR Malik). (Lihat: Ibnu Abi ‘Ashim, al-Zuhd, Daru al-Rayyan: Kairo], 1408 H, hal. 38).

  1. Ludzie szukają również