Search results
6 sty 2015 · Alat muzik, pantun seloka dan rentak muzik menyamai Branyo. Selepas beberapa generasi berlalu, irama joget dan tariannya berkembang ke dalam masyarakat Melayu Melaka. Perkembangan ini ditonjolkan melalui pesta yang diraikan seperti majlis kahwin dan sebagainya.
Berikut adalah ringkasan penerapan Pancasila dari masa ke masa: Era Kemerdekaan (1945-1950) Penerapan Pancasila pada era ini mencerminkan semangat dan dinamika yang mewarnai langkah-langkah awal negara yang baru merdeka.
21 paź 2024 · Pancasila, sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia, telah menjadi penuntun dalam perjalanan panjang sejarah bangsa.Sejak perumusan hingga penerapannya dalam berbagai fase, Pancasila telah memainkan peran vital dalam membentuk identitas nasional, mengarahkan kebijakan, dan memandu nilai-nilai luhur dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
9 kwi 2022 · Pengamalan nilai-nilai Pancasila sudah dilakukan sejak awal kemerdekaan dan terus berlangsung dari masa ke masa. Penerapan Pancasila pun juga mengalami dinamika, salah satu faktorya adalah perubahan kebijakan pemerintahan dari masa ke masa.
24 paź 2024 · Sejarah Pancasila dapat ditelusuri sejak masa kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, di mana prinsip-prinsip persatuan dan keadilan mulai terwujud. Buku "Negara Kertagama" karya Empu Prapanca dan "Sutasoma" menekankan pentingnya toleransi dan persatuan dalam masyarakat yang majemuk. Nilai-nilai ini menjadi cikal bakal bagi pengembangan Pancasila ...
1 dzień temu · Sejarah dan Perkembangan Seni Balet: Dari Istana Eropa hingga Indonesia. Ernest Narus. 01/11/2024 20:12. A-. A+. Balet adalah seni tari klasik yang berkembang sejak abad ke-15 di Italia dan Prancis, dengan transformasi signifikan hingga mencapai bentuk modern yang kita kenal saat ini. (Dok.MI) BALET adalah salah satu seni tari yang indah.
Sejarah Perumusan Pancasila. Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr. Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah khususnya akan dibahas pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.