Search results
Current HIV Condition in DKI Jakarta and Its Projection 2020-2030. In 2020, 77 of 10,000 population in DKI Jakarta has HIV infection, with number of cumulative PLHIV around 60.903. Meanwhile, the reported incidence in 2020 is 1,907 cases and number of death reach 2,877.
JAKARTA. Source: Spectrum estimates and programme data December 2020, MoH. In 2020 nationally only 17% of all pregnant women living with HIV received antiretroviral medicines for preventing mother-to-child transmission. In Jakarta, the coverage was even lower (12%).
Jakarta Provincial Health Office (PHO) now manages HIV epidemiological and HIV cascade data using sophisticated data analysis and management systems. HIV trends and responses for Jakarta and Greater Jakarta districts are monitored optimally. PEPFAR/LINKAGES provide technical su pport for improved on-line data recording and reporting
jumlah orang dengan HIV AIDS, infeksi HIV baru, dan kematian akibat AIDS di Indonesia. Hasil pemodelan pada tahun 2019-2024 menunjukan perkiraan sebanyak 545.188 orang yang hidup dengan HIV pada tahun 2019 dan 503.257 pada tahun 2024. Perkiraan jumlah infeksi baru mengalami penurunan sebesar 31.817 tahun
Temuan Kasus HIV pada triwulan 1 ini sebanyak 13.279 Orang dan yang mulai pengobatan ARV sebanyak 10.294 orang (82%). Jumlah ODHIV yang memeriksakan Viral load dan virusnya tersupresi sebanyak 50.092 Orang dari Total ODHIV on ARV yang ada pada sampai Maret 2023 yaitu 184.890 Orang (27%).
As the capital of Indonesia, DKI Jakarta has the highest HIV prevalence in Indonesia (0,79% in 2020), and the number is four times higher than the national prevalence. It implies that HIV infection in DKI Jakarta is remains concentrated among the key population.
Dan KPA Jakarta Utara sudah juga gencar melakukan berbagai program penanggulangan HIV/AIDS, yaitu program to zero, past track, SUFA, TB-HIV, pencegahan melalui transmisi seksual dan lain sebagainya. Tapi, nyatanya tetap saja kasus HIV/AIDS di Jakarta Utara tetap saja ada.
