Search results
Benteng Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini awalnya dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama Daeng Matanre Karaeng Tumapa'risi' Kallonna.
15 paź 2011 · Benteng Fort Rotterdam, sering disebut Benteng Ujung Pandang –ada juga yang menyebutnya Benteng Penyu dan Kota Towaya– lagi berbenah. Di dalamnya, selain pengunjung dan pegawai Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar (BP3M), banyak kuli bangunan. Mereka sedang mengerjakan revitalisasi bangunan-bangunan besar di dalam kompleks benteng.
7 lip 2023 · Benteng Rotterdam sendiri merupakan benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang berlokasi di Jalan Ujung Pandang, Bulo Gading, Kecamatan Ujung Pandang, Kota Makassar. Di benteng ini kamu bisa menikmati keseruan berwisata sejarah sekaligus mengunjungi Museum La Galigo, lho.
28 sty 2023 · Seperti halnya Benteng Fort Rotterdam yang terletak di Jalan Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini merupakan saksi sejarah sekaligus peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo yang pernah berkuasa di wilayah Makassar.
apa saja yang dilakukan orang di makassar; dan berbagai hal menarik seputar kota makassar; Seiring waktu entah blog ini nanti akan berkembang menjadi blog yang berisi berbagai macam informasi tentang kota Makassar. Gambaran Peta Makassar atau Ujung Pandang hari ini. Peta Makassar / Ujung Pandang versi lama sumber
Ujung Pandang (Makassar: ᨕᨘᨍᨘ ᨄᨉ) adalah sebuah kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia sekaligus pusat pemerintahan Kota Makassar. [1] [2] Nama Ujung Pandang juga sempat digunakan sebagai nama ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, sebelum kini telah ganti nama menjadi Makassar.
13 paź 2024 · Perubahan nama dari Makassar menjadi Ujung Pandang pada tahun 1971 banyak menuai protes dari masyarakat lokal. Tokoh-tokoh terkemuka seperti Prof. Dr. Andi Zainal Abidin Farid, Prof. Dr. Mattulada, dan Drs. H.D. Mangemba bahkan meluncurkan "Petisi Makassar" yang menuntut pengembalian nama asli kota tersebut.