Search results
Metode perhitungan kalender Jawa menggabungkan periode peredaran bulan, periode saptawara (mingguan) dan pancawara (pasaran) dan membuat rumusan agar penanggalan mudah dipahami oleh masyarakat luas dengan cara sederhana.
Cara perhitungan sistem penanggalan Kalender saka (Caka) Bali disusun berdasarkan Matahari (Surya) & Bulan (Chandra) atau Lunisolar (Suryachandra) dalam menentukan Ala Ayuning Dewasa, Wariga, Wuku dan hari baik buruk sasih.
Metode perhitungan. Kalender Jawa berusaha menggabungkan periode peredaran bulan, periode saptawara (mingguan) dan pancawara (pasaran) dan membuat rumusan agar penanggalan mudah dipahami oleh masyarakat luas dengan cara sederhana. Untuk memperoleh rumusan tersebut, maka diambil perhitungan siklus 8 tahun yang disebut windu.
Dia menjelaskan, berdasarkan patokan perhitungan tahun Jawa, dalam satu windu (delapan tahun), terdapat tiga tahun kabisat, yakni ketika jatuh pada tahun-tahun Ehe, Je, dan Jimakir. Sedangkan pada 1935 Jawa, adalah tahun Jawa dalam perhitungan windu sebagai tahun Je, sehingga tahun 1934 adalah tahun kabisat.
Penanggalan jawa juga penuh perhitungan untuk menentukan sesuatu supaya tidak salah rencana dan tidak salah dalam bertindak. Untuk lebih lanjut mari kita pelajari dan pahami lebih lanjut mengenai kalender jawa. Kalender Jawa dalam Daftar bulan Jawa Islam.
Kalender Saka Bali bisa dikatakan merupakan penanggalan matahir-bulan atau luni-solar. Jadi penanggalan ini berdasarkan posisi matahari dan sekaligus bulan. Dikatakan konvensi atau kompromistis, karena sepanjang perjalanan waktunya masih dibicarakan bagaimana cara perhitungannya.
Berdasarkan posisi matahari dan sekaligus bulan. Dikatakan konvensi atau kompromistis, karena sepanjang perjalanan tarikhnya masih dibicarakan bagaimana cara perhitungannya. Ada beberapa cara yang dicoba diterapkan beberapa tahun (sistem Nampih Sasih) kemudian kembali ke cara sebelumnya (Malamasa). Demikian sejalan dengan dinamika rakyat Bali.