Search results
Menurut kalender orang jawa tahun-tahun digabung menjadi satu, yang terdiri dari delapan tahun Jawa dan setiap satuan ini terdiri atas 8 tahun Jawa dan disebut windu.Dan 8 tahun itu memiliki nama-nama sendiri dan artinya.
Cara perhitungan sistem penanggalan Kalender saka (Caka) Bali disusun berdasarkan Matahari (Surya) & Bulan (Chandra) atau Lunisolar (Suryachandra) dalam menentukan Ala Ayuning Dewasa, Wariga, Wuku dan hari baik buruk sasih.
Tahun baru bagi penanggalan Bali, diperingati sebagai hari raya Nyepi, bukan jatuh pada sasih pertama (Kasa), tetapi pada sasih kesepuluh (Kadasa). Idealnya pada penanggal 1, yaitu 1 hari setelah bulan mati (tilem).
Kalender Bali adalah sistem penanggalan yang digunakan oleh orang Hindu Bali di pulau Bali dan Lombok. Kalender Bali bisa dianggap unik sebab kalender Saka Bali adalah penanggalan "konvensi". Tidak mutlak astronomis seperti kalender Hijriyah, tetapi tidak pula seperti kalender Jawa, tetapi 'kira-kira' ada di antara keduanya.
Cara menghitung weton adalah dengan menjumlahkan nilai hari lahir dengan pasaran. Lebih lanjut, simak penjelasannya berikut ini untuk menghitung weton dengan tabel neptu Jawa. Cara menghitung weton yang pertama adalah dengan menggunakan neptu hari dengan pasaran Jawa.
Dalam tahun kabisat Jawa, jelasnya, umur bulan Besar adalah 30 hari, sedangkan umur bulan Dzulhijah dalam perhitungan tahun Hijriah berumur 29 hari. Selain bulan Besar, dalam sistem kalender Jawa, yang biasanya berumur 29 hari, yakni bulan Sapar, juga berumur 30 hari.
Untuk menentukan umur bulan kalender Saka Bali, maka berpedoman pada perhitungan sasih yang terhitung dari tanggal 1 sampai tilem, yakni 29 – 30 hari. Nama-nama sasih tersebut, yaitu: Kesanga, Kedasa, Jhista, Shada, Kasa, Karo, Katiga, Kapat, Kalima, Kaenem, Kapitu, Kewolu. Umurnya 354-355.