Search results
Seleksi berbasis marka DNA memanfaatkan informasi genetik yang terkandung dalam DNA ikan untuk mendapatkan individu yang memiliki karakteristik sesuai dengan tahapan dan produksi perikanan budidaya yang dilakukan secara tepat, efisien, dan terukur.
DNA dilakukan dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) dengan target gen COI (Cytochrome Oxidase Subunit I). Jenis ikan yang didapatkan meliputi empat individu ikan tongkol (Auxis rochei), satu ikan kuwe (Caranx sp.), dan satu ikan cucut (Tylosurus acus). Hasil analisis menunjukkan bahwa seluruh sampel memiliki
Cytochrome b (cyt b) adalah salah satu gen pada DNA mitokondria yang sering digunakan sebagai marka molekuler untuk mengidentifikasi spesies melalui metode DNA barcoding. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik bioinformatika gen penyandi cyt b yang diisolasi dari ikan tenggiri (tenggiri papan dan tenggiri totol).
Hasil yang diharapkan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan induk ikan kerapu macan tahan Vibrio alginolyticus berdasarkan marka DNA dalam rangka untuk menghasilkan benih kerapu macan tahan terhadap serangan penyakit yang disebabkan bakteri Vibrio alginolyticus).
beberapa metode dalam mengisolasi DNA dari produk perikanan segar dan olahan. Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan dasar rekomendasi dalam pemilihan kit isolasi DNA yang akan digunakan untuk melakukan identifikasi spesies berbasis DNA khususnya pada produk perikanan. BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat Sampel yang digunakan dalam penelitian
ABSTRAK. Ikan-ikan dari Famili Bagridae di Indonesia mencapai 60 jenis dan salah satunya dari genus Msytus. Metode yang digunakan untuk identifikasi ikan yang sangat cepat dan akurat sangat diperlukan. DNA barcoding adalah teknik identifikasi baru dengan pendekatan molekular.
Dasar-dasar Genetika Ikan merupakan mata kuliah dasar yang sangat penting, untuk memahami proses dan fungsi pemuliaan ikan, seperti: seleksi dan hibridisasi induk, manipulasi genetika dan aplikasi pemuliaan ikan dengan basis