Search results
Secara umum, selain untuk memenuhi salah satu syarat agar memperoleh gelar sarjana hukum, penelitian ini juga bertujuan untuk mengkaji aspek hukum yang mengatur tentang perkawinan di bawah umur berdasarkan hukum Islam dan Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang. Pernikahan dini merupakan pernikahan yang dilakukan di bawah usia produktif, yaitu pernikahan yang dilakukan pada usia antara 15-18 tahun (Hidayat, dkk 2019). Dalam UU Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak menyatakan bahwa “Perkawinan hanya diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai umur 19 ...
perkawinan di Indonesia mendefinisikan perkawinan sebagai ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami-istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumahtangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. 2
Di Indonesia, terdapat lebih dari 1 juta perempuan usia 20 –24 tahun yang perkawinan pertamanya terjadi pada usia <18 tahun (1,2 juta jiwa). Sedangkan perempuan usia 20-24 tahun yang melangsungkan perkawinan
Perkawinan di bawah umur merupakan suatu masalah sosial yang terjadi pada umur remaja dan paling banyak terjadi pada remaja perempuan. Secara umum kasus perkawinan di bawah umur banyak terjadi di pedesaan sekitar 70% dibandingkan dengan di perkotaan1. Perkawinan di bawah umur berdampak
Dengan adanya kelonggaran dari Dispensasi Kawin, praktik perkawinan anak di bawah umur banyak terjadi di Indonesia. Hal tesebut dapat dilihat dari masuknya permohonan dispensasi kawin sebelum dan sesudah perubahan batas usia di UU Perkawinan. Tabel 1.1 Jumlah Permohonan Dispensasi Kawin pada 2017-2020
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan permasalah tentang pernikahan di bawah umur dan bagaimana pandangan hukum positif dan hukum islam akan hal ini, dengan sub fokus sebagai mencakup : (1) Penjelasan tentang praktek perkawinan di bawah umur di Desa Akkor Kecamatan Palengaan Kabupaten Pamekasan. (2)
