Search results
Buku ini berisi kumpulan korelasi untuk menentukan berbagai parameter geoteknik dari hasil pengujian laboratorium dan pengujian lapangan (Uji SPT, Uji CPT, Uji Dilatometer, Uji Pressuremeter, Uji Vane Shear).
The stability and strength of building construction is closely related to the stability and strength of the soil at a construction set. Much depends on the strength of the soil water content in the soil, soil type and origin of the soil. One of the most important factors in increasing the strength of the soil is to do a soil compaction. In soil compaction requires additional time, many soil ...
Berat volume kering maksimum dari percobaan dilaboratorium. dimana RC = Kepadatan relatif (Relatif compaction), yang menentukan berat volume kering dilapangan yang harus dicapai. Nilai RC besarnya antara 105% sampai dengan 90% dan penentuan RC minimum didasarkan pada jenis tanah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.
Korelasi untuk menentukan berat isi tanah (γ) dan berat isi tanah jenuh (γsat) pada tanah kohesif dan non kohesif dapat dilihat pada tabel 2.5 dan tabel 2.6. Tabel 2.5 Korelasi Berat Jenis Tanah (γ) Untuk Tanah Non Kohesif dan Kohesif.
korelasi antara N-SPT dengan sifat-sifat fisik dan mekanis tanah menunjukan bahwa peningkatan nilai N-SPT ditunjukkan dengan meningkatnya kuat geser tanah seperti nilai kohesi dan sudut geser dalam tanah meningkat.
Korelasi yang digunakan pada perhitungan untuk mendapatkan parameter tanah adalah sebagai berikut 1. Berat isi jenuh tanah ( sat) didapatkan dari korelasi nilai SPT pada Tabel II.1 2. Kadar air (ω),Angka pori (e) porositas (n) dan koefisien konsolidasi vertikal (Cv) didapatkan dari korelasi berdasarkan nilai berat isi jenuh tanah ( sat),
Ada tiga metoda untuk mengukur bobot sis nasah dan bobot isi kering tanah yaitu metoda mould, metoda parafin wax dan metoda graduated cylinder. Pengukuran bobot isi basah dapat dilakukan dengan mudah di laboratorium dengan menggunakan sampel tanah langsung dari lapangan.