Yahoo Poland Wyszukiwanie w Internecie

Search results

  1. bobot isi tanah yang paling optimum untuk perkembangan perkecambahan. Hardjowigeno (2002) menyatakan bahwa bobot isi menunjukan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori-pori tanah. Bobot isi merupakan petunjuk kepadatan tanah. Semakin padat suatu tanah maka semakin tinggi

  2. Korelasi untuk menentukan berat isi tanah (γ) dan berat isi tanah jenuh (γsat) pada tanah kohesif dan non kohesif dapat dilihat pada tabel 2.5 dan tabel 2.6. Tabel 2.5 Korelasi Berat Jenis Tanah (γ) Untuk Tanah Non Kohesif dan Kohesif.

  3. Hasil dari korelasi antara N-SPT dengan sifat-sifat fisik dan mekanis tanah menunjukan korelasi yang sangat kuat. Hal ini ditunjukan dengan nilai regresi yang mencapai nilai ≥0,75.

  4. Berat isi adalah perbandingan berat tanah kering dengan suatu volume tanah termasuk volume pori-pori tanah, umunya dinyatakan dalam gram/cm 3 .Besaran ini menyatakan bobot tanah, yaitu padatan air persatuan isi. Yang paling sering di pakai adalah bobot isi kering yang umumnya disebut bobot isi saja.

  5. Kadar air tanah serta berat isi kering pada waktu dipadatkan. Percobaan pada kadar air yang mungkin terjadi setelah perkerasan selesai dibuat. Tujuan Percobaan ini adalah untuk menilai kekuatan tanah dasar yang dikompaksi di laboratorium yang akan digunakan dalam perencanaan tebal perkerasan.

  6. Percobaan ini dilakukan untuk mengukur berat isi dengan menggunakan uji ring gamma dan kadar air alami tanah. Besaran-besaran lain yang dapat diturunkan adalah angka pori (e), porositas (n), dan derajat kejenuhan (Sr) 2. DEFINISI.

  7. Pada gambar 2.1a ditunjukkan suatu elemen tanah yang dinyatakan dalam volume, V, dan berat, W, sebagaimana yang terdapat dalam keadaan di alam. Untuk mengembangkan hubungan berat volume, elemen tanah tersebut dapat dibagi dalam tiga fase (yaitu tanah padat, air dan udara) sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.1b.

  1. Ludzie szukają również