Search results
22 gru 2023 · BIOLOGI DAN EKOLOGI BURUNG MALEO (Macrocephalon maleo) SEBAGAI DASAR DALAM UPAYA PELESTARIANNYA MELALUI KEGIATAN PENANGKARAN Lin Nuriah Ginoga Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, IPB University E-mail: linginoga@apps.ipb.ac.id ABSTRACT
Jumlah jenis burung yang ditemukan dengan menggunakan metode Daftar MacKinnon pada habitat hutan primer, hutan sekunder dan kebun di lokasi penelitian yaitu sebanyak 62 jenis burung dari 23 suku pada hutan primer, 37 jenis dari 18 suku pada hutan sekunder, dan 24 jenis dari 13 suku pada kebun (Gambar 1).
ABSTRAK. a merupakan salah satu burung endemik Jawa yang mempunyai penyebaran terbatas di daerah pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. distribusi spasial dan preferensi habitat bubut jawa di wilayah Wonorejo, Pantai Timur Surabaya. Pola sebaran bubut jawa dianalisis menggunakan ind.
pegunungan ini memiliki karakteristik adalah habitat beragam jenis tumbuhan dan satwa, berperan penting sebagai penyangga kehidupan, mencegah banjir dan erosi, menjaga kesuburan tanah, sumber air bersih serta air untuk pertanian di sekitarnya.
Pengambilan sampel tanah dan pengukuran faktor lingkungan dilakukan pada sub-petak contoh berukuran (1 m x 1 m). Hasil uji beda kelimpahan fauna tanah menunjukkan bahwa pada lokasi 1.250 dan 1.450 m dpl tidak berbeda nyata, 1.350 m dpl dan lahan terbuka menunjukkan perbedaan nyata.
Daftar Isi. Taksonomi. Berikut adalah klasifikasi ilmiah burung endemik Sulawesi Maleo, yaitu: Ciri / Morfologi. Telah dijelaskan secara singkat jika wujud maleo sekilas mirip ayam dengan jambul bulat di bagian atas kepala. Secala lebih rinci, berikut adalah ciri dan karakteristik fisik maleo:
Hutan pegunungan Sawal dilaporkan masih menyimpan fauna dan flora spesifik yang perlu mendapat perhatian secara khusus. Hal ini mendasari ditetapkannya G.Sawal sebagai daerah penting bagi burung dengan terdapatnya tiga spesies burung sebaran terbatas, yaitu elang jawa Spizaetus