Search results
Al-Qur’an menceritakan kisah-kisah dan hal ghaib pada masa lampau, maksudnya adalah kisah-kisah yang tidak dapat ditangkap oleh panca indra yang terjadi pada masa lampau. Misalnya: Kisah-kisah para nabi, Nabi Nuh AS, Nabi Musa AS dan kisah Maryam, yang terdapat pada Q.S Ali Imran (3): 44.
Al-Alquran selalu menggunakan terminologi qashash untuk menunjukkan bahwa kisah yang disampaikan itu benar dan tidak mengandung kemungkinan salah atau dusta. Sementara cerita-cerita lain yang mengandung kemungkinan salah dan benar biasanya bentuk jamaknya diungkapkan dengan istilah qishash.
Qashash al-Qur’an atau kisah-kisah dalam al-Qur’an yang mengisi seperempat al-Qur’an diyakini kebenarannya sebagai kisah nyata yang diturunkan Allah untuk diambil pelajaran (ibrah),...
Kisah-kisah di dalam al-Qur’an adalah kisah nyata dan bukan fiktif, tidak didasarkan pada khayalan semata yang jauh dari realitas. Melalui penelitian, beberapa kisah dapat ditelusuri jejak sejarahnya berdasarkan kacamata keilmuan modern.
A. Pengertian Kisah Dalam al-Qur’an. Kata kisah berasal dari bahasa Arab al-Qaṣṣu atau al-Qiṣṣatu yang berarti cerita. 2 Sedangkan secara istilah, qashash al-Qur’an adalah pemberitaan al-Qur’an tentang hal-ihwal umat-umat terdahulu, kisah-kisah 1 Jad al-Mawla, et. Al., Qasas al-Qur’an, (Beirut: Dar Jalil, 1998), 3.
Metode kisah sangat banyak ditemukan dalam Al-Qur‟an dan juga Hadits. Bahkan sebuah surat Al-Qur‟an ke 28 secara khusus dinamakan dengan nama Al-Qashas (Kisah-kisah). Kisah-kisah dalam Al-Qur‟an juga bukanlah dongeng kosong belaka.
Maksud dan Tujuan Kisah dalam al-Qur’an Kisah secara bahasa, berasal dari bahasa arab yaitu al-Qishah, kata itu serupa dengan Qashsha yang berarti menelusuri jejak.(Shihab, 2013) Sementara kata Qashash merupakan bentuk mashdar yang berarti mengikuti jejak atau mencari jejak.