Search results
8 paź 2023 · Psikotropika adalah zat atau obat yang bekerja pada otak dan sistem saraf sehingga berpotensi memengaruhi aktivitas mental dan perilaku penggunanya. Obat psikotropika terbagi atas empat golongan menurut Permenkes No. 10 Tahun 2022, dengan beberapa di antaranya dapat menyebabkan efek ketergantungan yang kuat.
Jenis obat psikotropika yang berbeda mungkin bekerja dengan cara yang berbeda, tetapi cara kerjanya juga sama. Obat-obatan psikotropika dapat mengubah neurotransmiter di otak untuk memperbaiki gejala berbagai kondisi.
8 lis 2021 · Dilansir dari Badan Narkotika Nasional (BNN), jenis obat psikotropika bisa ditemukan dengan mudah di apotek, namun penggunaannya harus sesuai dengan resep dokter. Efek kecanduan yang dialami akibat zat psikotropika dapat berbeda-beda, mulai dari efek yang ringan hingga berpotensi tinggi memicu ketergantungan.
20 maj 2022 · Jenis psikotropika golongan IV adalah kelompok psikotropika dengan daya adiktif yang ringan serta dipakai untuk pengobatan dan penelitian saja. Jenis-jenis zat yang tergolong psikotropika golongan IV, misalnya nitrazepam (BK, mogadon, dumolid) serta diazepam.
6 cze 2023 · Setidaknya ada tiga jenis psikotropika yang dapat digunakan untuk terapi medis, mulai dari antidepresan, anti-kecemasan, hingga stimulan. Melansir laman Badan Narkotika Nasional (BNN), psikotropika adalah zat atau obat yang bisa menurunkan fungsi otak, serta merangsang susunan saraf pusat.
2 sie 2021 · Berdasarkan tingkat kecanduan yang ditimbulkan jenis-jenis obat psikotropika dibagi kedalam empat golongan. Golongan 1. Obat-obatan psikotropika golongan 1 merupakan obat-obatan terlarang, dan berpotensi tinggi menyebabkan kecanduan. Ada 14 macam obat-obatan golongan ini.
Meski secara hukum dilarang, penggunaan obat psikotropika secara ilegal atau tanpa indikasi medis yang jelas masih cukup banyak terjadi. Beberapa jenis obat-obatan psikotropika yang cukup sering disalahgunakan adalah sabu-sabu atau metamfetamin, ekstasi, amfetamin, LSD, dan ganja atau mariyuana.