Search results
Bayan Taqrir. Fungsi pertama hadits terhadap Al-Qur’an adalah menjadi bayan al-taqrir (بيان التقرير). Istilah lainnya adalah bayan al-ta’kid (بيان التأكيد) atau bayan al-itsbat (بيان الإثبات).
Al-Quran menekankan bahwa Rasulullah berfungsi menjelaskan maksud firman-firman Allah. Karena itu apa yang disampaikan Nabi harus diikuti, bahkan perilaku Nabi sebagai rasul harus diteladani oleh kaum Muslimin. Tulisan ini menemukan bahwa fungsi hadist terhadap al-Quran adalah sebagai bayan berfungsi menjelaskan maksud firman-firman Allah.
The function of the hadith to the Al Quran is as Bayan At-Tafsir, as Bayan At-Tafsir, as Bayan At-tasyri', and as Bayan Nasakh. The position of the Hadith as a bayani or carrying out the...
Fungsi hadist sebagai bayan tafsir berarti memberikan tafsiran (perincian) terhadap isi al Alquran yang masih bersifat umum (mujmal) serta memberikan batasan-batasan (persyaratan) pada ayat-ayat yang bersifat mutlak (taqyid).
Hadith as an explanation (bayan) of the Koran has four kinds of functions, namely: First, Bayan al-taqrir is also called bayan al-ta'qid and bayan al-isbat, namely establishing and...
Bayan At-Taqrir (Memperjelas isi Al Quran) Fungsi hadits terhadap Al Quran yang pertama adalah sebagai Bayan At-Taqrir yang berarti memperkuat isi dari Al-Quran. Sebagai contoh hadits yang diriwayatkan oleh H.R Bukhari dan Muslim terkait perintah berwudhu, yakni:
Bayan al-taqrir disebut juga bayan al-ta’qid atau bayan al-isbat, adalah apabila sunnah/hadis sesuai dengan dan atau menetapkan serta memperkuat apa yang telah diterangkan dalam Al-Qur’an. Fungsi hadis dalam hal ini hanya memperkuat isi atau kandungan Al-Qur’an.