Search results
Menimbang : bahwa sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, penggunaan bahasa Indonesia da-lam beragam ranah pemakaian, baik secara lisan mau-pun tulisan semakin luas; bahwa untuk memantapkan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara, perlu menyempurnakan Pe-doman Umum Ejaan Bahasa Indonesia; E.
II. Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring A. Huruf Kapital atau Huruf Besar 1. Huruf kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat. Misalnya: Dia mengantuk. Apa maksudnya? Kita harus bekerja keras. Pekerjaan itu belum selesai. 2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pe-tikan langsung. Misalnya:
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur bentuk ulang utuh) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah, serta nama media massa, kecuali kata tugas yang tidak terletak pada posisi awal.
9.Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang digunakan sebagai sapaan.
Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, kebangsawanan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang dan gelar akademik yang mengikuti nama orang.
ejaan adalah kaidah cara menggambarkan bunyi -bunyi (kata, kalaimat, dan sebagainya) dalam tulisan (huruf - huruf) serta penggunaan tanda baca (KBBI, 2008:353). Penjelasan itu mengandung pengertian bahwa ejaan hanya terkait dengan tata tulis yang meliputi pemakaian huruf, penulisan kata, termasuk penulisan kata atau istilah
Pasal 36 Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Huruf besar atau huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata petunjuk hubungan kekerabatan, seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai sebagai kata ganti sapaan.