Search results
31 lip 2023 · Perkembangan dari infeksi HIV menjadi AIDS ditentukan oleh jenis, virulensi virus, dan faktor host (daya tahan tubuh). Ada tiga jenis infeksi HIV, yaitu: rapid progressor, berlangsung 2-5 tahun; average progressor, berlangsung 7-15 tahun; dan slow progressor, lebih dari 15 tahun setelah infeksi menjadi AIDS.
Apa itu HIV dan AIDS? HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang dapat melemahkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan penyakit. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah kondisi di mana HIV sudah pada tahap infeksi akhir.
Penyakit HIV disebabkan oleh human immunodeficiency virus atau HIV, sesuai dengan nama penyakitnya. Bila tidak diobati, HIV dapat makin memburuk dan berkembang menjadi AIDS. Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal, penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah.
Beberapa jenis infeksi dan penyakit berikut ini sering menyerang orang dengan HIV/AIDS: Tuberkulosis (TBC) Herpes Simplex; Sarkoma Kaposi; Limfoma; Pneumonia Pneumocystis (PCP) Sariawan; Infeksi cytomegalovirus (CMV) Toksoplasmosis; Cara Mencegah HIV/AIDS. Dengan membatasi paparan faktor risiko, kita dapat mengurangi risiko terkana infeksi HIV.
28 lis 2021 · tirto.id - HIV (Human Immunodeficiency Viru s) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. Sementara itu, AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV.
3 dni temu · AIDS juga dapat disebut dengan HIV stadium 3, dengan kondisi dan gejala yang kompleks yang memerlukan diagnosis lebih mendalam oleh dokter atau ahli kesehatan. Gejala. HIV: Pada tahap awal, gejala HIV seringkali tidak spesifik atau mirip dengan flu, seperti demam, sakit kepala, kelelahan, pembengkakan kelenjar getah bening. Pada tahap lanjut ...
Penyebab penyakit ini adalah virus HIV yang dapat menyebar dengan beberapa cara, yaitu: - Hubungan seksual tanpa pelindung dengan orang yang terinfeksi. - Penggunaan bersama jarum suntik yang terkontaminasi. - Dari ibu ke anak selama kehamilan, saat melahirkan, atau melalui ASI. - Transfusi darah yang terkontaminasi.