Search results
Dalam mempelajari berat isi dan berat jenis tanah dapat ditentukan berapa pupuk yang dibutuhkan untuk pemupukan lahan tersebut sehingga kita dapat meminimalisir pemakaian pupuk demi menciptakan efisiensi dalam pemakaiannya.
Berat jenis didefinisikan secara umum sebagai perbandingan antara berat volume butiran tanah (γ s ) dan berat volume air (γ w ) pada temperatur 4 o C, yang dapat dinyatakan :
Nilai berat jenis tanah yang diperoleh harus dirata-ratakan dari kedua nilai berat jenis tersebut. Apabila nilai berat jenis tanah digunakan dalam perhitungan yang berkaitan dengan pengujian hidrometer (SNI 03-3423-1994), pengujian berat jenis harus dilakukan terhadap tanah lolos saringan 2,00 mm (No. 10).
Slide 1. BAGIAN 3-1. KOMPOSISI, PROPERTIES TANAH, KLASIFIKASI TANAH. TANAH terdiri dari PARTIKEL PADAT dan PORI. PORI TANAH ini bisa terisi oleh UDARA, AIR, atau keduanya. Sehingga dalam elemen tanah terdapat : Partikel Padat (Solid, s) Udara (Air, a) Air (Water, w) . Partikel Padat (s) Pori Tanah (a, w) Solid Particles Volume. Voids.
Tabel pertama memberikan informasi tentang berat jenis beberapa jenis tanah seperti tanah kerikil, pasir, lanau tak organik, lempung organik dan tak organik, serta humus dan gambut. Tabel kedua membahas derajat kejenuhan dan kondisi tanah.
3.4 Berat Jenis Tanah Berat spesifik atau berat jenis (specific gravity) tanah (Gs) adalah perbandingan antara berat volume butiran padat (𝛾s), dengan berat volume air (𝛾w). Setelah mendapatkan nilai Gs, maka kita dapat menentukan macam tanah dari berat jenis tanah tersebut dengan nilai-nilai berat jenis tanah sebagai berikut : Tabel 3.1.
Sedangkan berat jenis tanah setelah terkoreksi dengan nilai suhu koreksi 0,9992 adalah 2,527 (pada picnometer 1) dan 2,588 (pada picnometer 2). Dari hasil perhitungan, diperoleh berat jenis rata-rata sebelum terkoreksi sebesar 2,509 dan sesudah terkoreksi sebesar 2,558.