Search results
Andong, salah satu jenis kereta kuda khas Nusantara yang dapat ditemui sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Solo Raya. Keberadaan andong di wilayah tersebut tidak lepas dari area kekuasaan Kerajaan Mataram yang kini lebih dikenal sebagai Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian Jawa Barat dengan pusat pemerintahan di Kotagede, Yogyakarta.
4 lis 2023 · Pernahkah detikers melihat sebuah kereta dengan empat roda yang ditarik kuda? Ya, itu adalah andong, salah satu moda transportasi tradisional di Jogja. Para wisatawan yang berkunjung ke Jogja pun sering terlihat bertamasya di atas kereta ini. Biar nggak penasaran, yuk simak mengenai sejarah dan seluk-beluk andong berikut ini! Sejarah Andong
21 lis 2022 · Andong adalah alat transportasi tradisional beroda empat yang ditarik oleh kuda. Andong mudah ditemukan di daerah Malioboro. Fungsi andong saat ini adalah banyak digunakan sebagai alat transportsi wisata.
11 sie 2018 · Andong adalah alat transportasi beroda empat dengan dua roda belakang lebih besar dibandingkan dua roda depan. Alat tranportasi berupa kereta kuda ini tentunya memakai tenaga kuda untuk beroperasi. Andong memang dapat dijumpai di beberapa daerah lain dengan nama yang berbeda seperti dokar, bendi, delman atau sado.
29 maj 2024 · Jumardi salah satu kusir andong yang mangkal di jalan Malioboro, ia sudah menjadi kusir andong dari tahun 1965 hingga sekarang. Profesi tersebut selain untuk mencari rezeki dibarengi juga hobinya dengan kuda. Maka tidak heran Jumardi tidak berpindah profesi selama puluhan tahun lamanya.
16 wrz 2019 · Sesuai dengan prototype andong Yogyakarta yang mengadopsi bentuk kereta-kereta kuda para bangsawan atau keluarga Kraton Yogyakarta, bagian-bagian andong secara garis besar meliputi : Payonan, cagak, senderan, buntutan, kenekan (boncengan belakang), per, roda (belakang), Bangkon (tempat duduk), pancatan, slebor, roda (depan), onderstel, dan lampu.
6 lis 2019 · Pada awal abad ke 19 hingga abad 20, andong menjadi salah satu penanda sebagai status sosial priyayi keraton yang dimulai ketika kraton dipimpin oleh Sultan Hamengku Buwono VII. Saat itu, rakyat biasa tidak boleh menggunakan andong dan hanya bisa menggunakan gerobak sapi atau dokar yang hanya terdiri dari dua roda saja.