Search results
Namun, setelah tarian ini mengalami akulturasi atau percampuran budaya dengan budaya Melayu, tari zapin pun ditampilkan dengan iringan alat musik yang lebih beragam lagi. Alat musik yang menjadi pengiring zapin Melayu tersebut, adalah rebana, gembos, akordeon, marwas, gendang, dan juga gitar.
Sedangkan tarian zapin yang mengalami akulturasi dengan budaya melayu atau disebut zapin melayu ditampilkan dengan iringan alat musik lebih beragam, seperti rebana, akordeon, gembos, marwas, gitar, serta gendang.
Khusus untuk tari zapin yang murni berasal dari budaya Arab, hanya ada 2 alat musik yang digunakan untuk mengiringinya, yaitu Marwas dan Gambus. Sementara tari zapin yang telah mengalami akulturasi dan perkembangan kerap ditampilkan dengan iringan orkestra beberapa alat musik, seperti gambus, akordeon, rebana, gendang, gitar, dan marwas.
Jika di Brunei, alat-alat muzik yang digunakan untuk membantu tarian Zapin ialah gambus, rebana, gendang tabur dan tar. Asal tarian Mengikut sejarah tarian Zapin, pada mulanya tarian ini adalah sebagai tarian hiburan di istana setelah dibawa dari Hadramaut, Yaman oleh para pedagang Arab pada awal abad ke-16.
Perbedaan Tari Zapin Arab dengan Zapin Melayu terletak pada alat musiknya, dimana Zapin Arab menggunakan gambus dan marawis sebagai alat musik yang mengiringi tariannya. Sedangkan untuk Tari Zapin Melayu menggunakan lebih banyak alat musik seperti akordeon, gambus, gendang, gitar, marwas dan rebana.
Nama tari Zapin berasal dari bahasa Arab yaitu kata “zaffan” yang artinya penari dan kata “alafin” yang artinya gerak kaki. Tarian ini pada mulanya hanya digelar di lingkungan istana Kesultanan Yaman, Timur Tengah untuk menyemarakkan pesta pernikahan, syukuran, khitanan, dan acara lainnya.
Antara peralatan muzik yang mengiringi tarian Zapin adalah gambus, rebana, gendang, rebab dan marakas. Biola tidak tergolong sebagai sejenis alat muzik tarian Zapin namun terdapat anggapan salah dalam kalangan rakyat.