Search results
Nama tari Zapin berasal dari bahasa Arab yaitu kata “zaffan” yang artinya penari dan kata “alafin” yang artinya gerak kaki. Tarian ini pada mulanya hanya digelar di lingkungan istana Kesultanan Yaman, Timur Tengah untuk menyemarakkan pesta pernikahan, syukuran, khitanan, dan acara lainnya.
Ada 2 elemen yang mengiringi pertunjukan tari zapin. Keduanya yaitu tetabuhan alat musik dan syair melayu yang dinyanyikan sebagai pesan moral. Khusus untuk tari zapin yang murni berasal dari budaya Arab, hanya ada 2 alat musik yang digunakan untuk mengiringinya, yaitu Marwas dan Gambus.
Musik pengiringnya terdiri atas dua alat yang utama yaitu alat musik petik Gambus dan tiga buah alat musik tabuh Marwas/Marawis, Gendang, dan Rebana. Biola dan Akordion juga digunakan pada beberapa jenis Zapin. Ragam jenis. Indonesia merupakan rumah bagi ragam jenis tari Zapin terbesar di dunia.
Untuk mengiringi pementasan tari zapin, maka dibutuhkan 2 unsur, yaitu musik dan syair-syair melayu yang berisi pesan moral. Tarian zapin yang murni berasal dari Arab hanya menggunakan 2 alat musik yaitu Marwas dan Gambus.
Tarian tradisional ini bersifat edukatif dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan. Musik pengiringnya terdiri dari dua alat yang utama yaitu alat musik petik gambus dan tiga buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas.
Perbedaan Tari Zapin Arab dengan Zapin Melayu terletak pada alat musiknya, dimana Zapin Arab menggunakan gambus dan marawis sebagai alat musik yang mengiringi tariannya. Sedangkan untuk Tari Zapin Melayu menggunakan lebih banyak alat musik seperti akordeon, gambus, gendang, gitar, marwas dan rebana.
Antara peralatan muzik yang mengiringi tarian Zapin adalah gambus, rebana, gendang, rebab dan marakas. Biola tidak tergolong sebagai sejenis alat muzik tarian Zapin namun terdapat anggapan salah dalam kalangan rakyat.