Search results
Zapin diyakini masuk ke wilayah Nusantara dipengaruhi oleh orang-orang Persia dan Arab yang berakulturasi dengan kebudayaan Melayu lokal dalam menyebarkan ajaran Islam dari Timur Tengah pada sekitar abad keempat belas. Kala itu hanya laki-laki yang diperbolehkan untuk melakukan tarian zapin.
Tarian Zapin (Jawi: زافين atau زاڤين ) merupakan sejenis tarian rakyat tradisional dilakukan masyarakat Melayu di kepulauan Nusantara rantau Asia Tenggara terutamanya di negara-negara Indonesia (Sumatera, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Gorontalo), Jawa [8] [9], Semenanjung Melayu (khususnya di Johor [10] [11], Perlis ...
Salah satu tarian tradisional khas Nusantara yang terkenal hingga ke mancanegara adalah Tari Zapin. Tari berpasangan ini berasal dari Riau, Sumatera Utara. Hingga saat ini, Tari Zapin yang banyak memiliki keunikan ini masih dilestarikan dan dipertontonkan ketika ada acara adat dan budaya.
Seperti sudah diketahui sebelumnya, tari zapin adalah tarian yang pada awalnya berasal dari tanah Arab atau wilayah Timur Tengah. Jadi, alat musik utama yang digunakan adalah gambus dan marwas. Namun, setelah tarian ini mengalami akulturasi atau percampuran budaya dengan budaya Melayu, tari zapin pun ditampilkan dengan iringan alat musik yang ...
Tari Zapin adalah tarian adat yang terus dilestarikan oleh masyarakat Riau. Tarian ini terus diwariskan secara turun temurun dan tidak tergeser oleh perkembangan zaman. Berdasarkan sejarahnya, Tarian Zapin merupakan hasil dari gabungan dua kebudayaan, yaitu budaya Melayu dan budaya Arab pada masa lalu.
Umumnya, tarian Zapin lebih dikenali di negeri Johor Darul Takzim. Namun begitu, negeri Kedah Darul Aman juga tidak ketinggalan dengan perkembangan tarian Zapin, khususnya menerusi penciptaan Zapin Ghalit atau Ghalet. Dalam dialek Kedah, Ghalit bermaksud khayal, lalai, asyik atau pun leka.
Tarian Zapin Salor dikatakan berasal dari Parsi dan dibawa oleh seorang saudagar yang bernama Sheik Muhammad ke Kelantan dan kemudiannya diketengahkan lagi oleh seorang koreografer bernama Tengku Mahmud pada waktu dahulu.