Search results
Kerajaan Kutai merupakan suatu kerajaan hindu tertua yang terletak Kalimantan Timur dekat dengan Sungai Mahakam. Kerajaan ini diperkirakan berdiri sekitar abad 4 M atau 400 M. Selain itu, kerajaan ini memiliki hubungan perdagangan dengan India sangat baik, sehingga penyebaran agama hindu pun terjadi melalui jalur perdagangan yang terjadi.
Jakob Oetama adalah pendiri Gramedia yang dulunya berawal dari perusahaan Harian Kompas. Dimana perusahaan tersebut telah sukses membawa Group Kompas menjadi salah satu media terbesar nomor 1 di Indonesia.
28 wrz 2024 · Di jantung Kalimantan Timur, di tepi Sungai Mahakam yang berliku, berdiri sebuah kerajaan yang menorehkan tinta emas dalam sejarah Nusantara: Kerajaan Kutai. Sebagai kerajaan Hindu tertua di Indonesia, Kutai menjadi saksi bisu perjalanan panjang bangsa ini, dari masa awal pembentukannya hingga pengaruhnya yang masih terasa sampai saat ini.
25 mar 2024 · Sejarah Kerajaan Kutai tak lepas dari pengaruh Kebudayaan India, ketika Hindu masuk ke Nusantara. Keberadaannya sudah tercatat dalam 7 prasasti Yupa yang bentuknya menyerupai tiang batu. Prasasti Yupa dengan huruf Pallawa ini menjadi saksi bisu mengenai perjalanan kerajaan Kutai di jamannya.
18 maj 2021 · Keberadaan Kutai diketahui berdasarkan sumber sejarah yang ditemukan, yaitu berupa tujuh Prasasti Yupa yang ditulis dengan huruf Pallawa dengan Bahasa Sanskerta. Dalam Prasasti Yupa, disebut nama Raja Kudungga yang pertama menduduki takhta Kerajaan Kutai.
6 kwi 2022 · Berdirinya Kerajaan Kutai. Sejarah Kerajaan Kutai diawali dengan datangnya pengaruh kebudayaan India, terutama kebudayaan Hindu ke nusantara. Meski Kutai tidak terletak dalam jalur perdagangan internasional, tetapi hubungan dagangnya dengan India telah berkembang sejak awal.
25 paź 2024 · Berikut ini adalah daftar kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berjaya di Nusantara lengkap dengan sejarah dan peninggalannya. 1. Kerajaan Kutai (Abad ke-4 M) Sejarah Singkat: Kerajaan Kutai Martadipura adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia, berdiri sekitar abad ke-4 M di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.