Search results
21 maj 2018 · Sejarawan Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Cahyono mengungkapkan sejarah perkembangan awal Islam di Malang raya dan masa-masa berikutnya. REPUBLIKA.CO.ID, Di antara kota dan kabupaten di Jawa Timur (Jatim), Malang Raya disebut sebagai salah satu pedalaman mengingat letak geografisnya.
- Mengapa Penyebaran Islam di Malang Raya Pada Masa Awal Terkesan Lambat ...
Pada kesempatan kali ini, Republika akan menyajikan sejarah...
- Mengapa Penyebaran Islam di Malang Raya Pada Masa Awal Terkesan Lambat ...
Sejarah Malang Raya. Kota Malang memiliki sejarah yang panjang, mulai dari masa purbakala. Kota yang didirikan pada zaman Belanda [1] ini telah mengalami berbagai peristiwa penting, mulai dari kejayaan kerajaan-kerajaan di Nusantara hingga pembangunan kota secara besar-besaran oleh Pemerintah Penjajahan Belanda.
19 maj 2018 · Dimulai dari awal abad ke 16, ditandai dengan kehadiran tokoh bernama Gibig atau Gribig. Gibig sendiri diyakini sebagai murid salah satu tokoh penting di Surabaya dan Gresik yang lebih dulu mengenal ajaran Islam, yaitu Syekh Manganti. Gibig pun diperkirakan merupakan santri yang diutus untuk menyebarkan ajaran Islam ke pedalaman Malang.
17 lut 2022 · Pada kesempatan kali ini, Republika akan menyajikan sejarah perkembangan Islam di wilayah Malang Raya dari pandangan Sejarawan Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Cahyono. Malang Raya merupakan salah satu wilayah yang berada di Jawa Timur (Jatim).
29 sie 2019 · Buku ini hadir kepada pembaca untuk memberikan informasi historis mengenai beberapa situs yang tersebar di Malang Raya khususnya untuk peninggalan masa Islam dan Kolonial.
27 sie 2024 · Perubahan nama menjadi Malang dilatarbelakangi oleh sejarah di masa Mataram Islam. Dilansir dari laman Kebudayaan.kemdikbud.go.id , Sultan Agung sebagai raja (1613-1645) yang masyur dari Mataram berupaya untuk menaklukkan seluruh Pulau Jawa.
29 sie 2024 · Kota Malang menyimpan berbagai macam peninggalan bersejarah yang menjadi markah tanah seperti Tugu Malang (Alun-Alun Bundar). Arsitektur kota ini pada masa Kerajaan Kanjuruhan hingga Belanda pada umumnya berupa bangunan-bangunan kuno seperti Gereja Kayutangan yang mengadopsi gaya gotik.