Search results
Primer adalah suatu sekuen oligonukleotida pendek (15-25 basa,nukleotida) yang berfungsi untuk mengawali sintesis rantai DNA dalam reaksi berantai polimerase. Keberhasilan suatu proses PCR sangat ditentukan oleh komposisi primer (Yuwono, 2006).
Primer adalah molekul oligonukleotida untai tunggal yang terdiri atas sekitar 30 basa. Desain primer yang tepat adalah salah satu faktor yang paling penting dalam keberhasilan sekuensing DNA. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak publikasi yang membahas teknik-teknik desain primer dalam bidang sekuensing DNA.
Abstrak Kesuksesan dalam melakukan desain primer pada Polymerase Chain Reaction (PCR) sangat dipengaruhi oleh karakteristik primer yang digunakan. Beberapa penelitian mengenai desain primer telah dilakukan menggunakan berbagai macam algoritma dan karakter primer yang berbeda-beda. Dengan mengetahui karakteristik primer yang digunakan pada ...
Pertama, materi genetik (DNA) didenaturasi, mengubah untai ganda molekul DNA menjadi untai tunggal. Kedua, Primer kemudian mengikat ke DNA komplementer nya (annealing). ketiga, DNA akan digandakan/diperpanjang oleh DNA polimerase.
A primer is an oligonucleotide with a nucleotide sequence complementary to the nucleotide sequence in the DNA template. This paper will discuss the general principles of PCR, the detailed procedure for carrying out the PCR and the various factors affecting the optimal PCR results.
b. Primer Primer adalah suatu oligonukleotida yang memiliki 10 sampai 40 pb (pb = pasangan basa) dan merupakan komplementer dari DNA target. Pemilihan primer yang tidak sesuai dapat menyebabkan tidak terjadinya reaksi polimerasi antara gen target dengan primer. Berikut adalah kriteria pemilihan primer, yaitu : 1.
Struktur-struktur DNA tersebut adalah sebagai berikut: 1. Struktur Primer DNA tersusun dari monomer-monomer nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari satu basa nitrogen berupa senyawa purin atau pirimidin, satu gula pe tosa erupa ’-deoksi-D-ribosa dalam bentuk furanosa, dan satu molekul fosfat.