Search results
29 sie 2021 · Berdasarkan semua catatan di kitab-kitab Injil tentang aktivitas mengajar dan berkhotbah yang dilakukan oleh Yesus Kristus, kita sukar untuk menentukan batasan yang jelas antara dua pelayanan ini. Baik pengajaran maupun pemberitaan Injil juga pernah dilakukan di synagog ē (Mat. 4:23; Mrk. 1:39).
Kekristenan memiliki ide pokok tentang guru yaitu sebagai pribadi yang bertugas mendidik dan membimbing peserta didik menjalani hidupnya secara benar dalam kekudusan sesuai nilai-nilai Alkitabiah yang dikehendaki Allah.
Sidjabat memaparkan guru Kristen dalam tiga seni, yakni Pertama, pendidik atau guru dalam perspektif Kristen, Kedua, Pendidik yang beragama Kristen, dan yang Ketiga, pendidik yang memberikan pengajarannya berkaitan dengan Iman Kristen (Sidjabat, 2010, p. 35).
Guru-guru Pendidikan Agama Kristen mengajarkan kebenaran-kebenaran teologi yang dikemas berdasarkan studi Alkitab. Menurut Osmer, pemikiran teologi yang dikembangkan itu hendaknya bukan untuk memuaskan akal semata, melainkan harus mampu menimbulkan sukacita dan kekaguman yang mendalam terhadap sifat, kehendak dan karya Allah.
Misi kehidupan kita bersifat bersama dan spesifik. Sebagian dari misi tersebut merupakan tanggung jawab yang kita -- semua orang Kristen -- pikul bersama dan sebagian lainnya merupakan tugas yang khusus bagi diri sendiri. Alkitab memberi alasan mengapa misi begitu penting.
Inti Amanat Agung Yesus adalah untuk menjadikan semua bangsa murid-Nya. Dipandang dari pengertian tentang Kerajaan Allah, semakin bertambahnya orang-orang yang menjadi murid Yesus Kristus, berarti semakin berkurangnya orang-orang yang berada di bawah kekuasaan setan.
Syarat utama menjadi guru Kristen adalah guru yang sudah lahir baru dan memiliki Kristus dalam kehidupannya. 1 Guru Kristen juga harus mengalami perjumpaan pribadi dengan Kristus dan harus dapat menjadikan Kristus sebagai pusat dan titik acuan dalam hidupnya.