Search results
12 lut 2019 · Soalan: Apakah yang dimaksudkan dengan hadith Ahad (آحاد)? Jawapan: Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, selawat dan salam kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, ahli keluarga baginda SAW, sahabat baginda SAW serta orang-orang yang mengikuti jejak langkah baginda SAW.
📌 Yang dimaksud dengan khabar di sini adalah semua yang berasal dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam dan juga selain beliau. 🔦 تقْسِيمُ الْخَبَرِ بِاعْتِبَارِ طُرُقِ وُصُولِهِ إِلَيْنَا. 🔦 Ditinjau dari jalur periwayatannya, khabar dapat dibagi dua: 🔑 الخَبَرُ الْمُتَوَاتِرُ 🔑 وخَبَرُ الآحَادِ. 🔑 Khabar Mutawatir. 🔑 Khabar Ahad.
7 sty 2023 · Definisi ringkas mengenai hadits ahad sebagaimana dijelaskan oleh Dr. Mahmud Thahhan dalam Taisir Musthalah Al Hadith, secara bahasa adalah hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi saja. Adapun secara istilah, ialah mencakup seluruh hadits yang tidak mencapai derajat mutawatir.
Khabar shahih adalah khabar yang sanadnya bersambung (sampai ke sumber khabar tersebut) melalui riwayat seorang yang memiliki ‘adalah dan dhabth dari orang yang sama dengannya sampai ke akhir sanad, tanpa ada unsur syadz dan illah yang merusak (keshahihannya).
Adapun pengertian hadits Ahad secara istilah, sebagaimana dijelaskan oleh Syaikh Manna’ Al-Qathan adalah : مَا لَمْ يَجْمَعْ شُرْوْطَ التَّوَاتُرِ. ”Hadits yang tidak terkumpul padanya syarat-syarat mutawatir atau tidak memenuhi syarat-syarat mutawatir.”
16 sty 2011 · Khabar ahad adalah berita yang diriwayatkan oleh satu orang. Menurut istilah, hadits yang tidak terkumpul syarat-syarat mutawatir. Hukum Khabar Ahad. Hadits Ahad menunjukkan kepada pengetahuan yang sifatnya teori (al-‘ilmu an-nadhar), yaitu pengetahuan yang tegak karena ada teori dan dalil. Pembagian Khabar Ahad berdasarkan jumlah jalur
Ahad (آحاد) adalah bentuk jamak dari ahad (أَحَد), yang berarti satu orang yang sendirian, atau orang yang tidak ada duanya. Akan tetapi -dalam istilah ulama ushul- yang dimaksud dengan hadits ahad, adalah kabar berita yang dengan sendirinya tidak memberikan ilmu (keyakinan).
