Search results
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengendalian diri pada penderita OCD. Adapun subjek dalam penelitian ini adalah individu yang mengalami OCD sebanyak tiga orang. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Obsessive compulsive disorder (OCD) adalah termasuk gangguan kecemasan yang dialami banyak orang, yang merupakan salah satu gangguan kepribadian yang dapat muncul karena distress. Penelitian bermanfaat dalam membantu penyelesaian masalah pada proses berikutnya. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif
persepsi dan konsep diri penyandang OCD, yaitu: 1) persepsi terhadap penyandang OCD; 2) persepsi terhadap OCD pada diri sendiri; dan 3) konsep diri penyandang OCD. Temuan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat beberapa pandangan mengenai penyandang OCD dari sudut pandang penyandang itu sendiri.
Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan yang ditandai dengan adanya pikiran yang mengganggu dan/atau perilaku berulang yang dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan (Brady et al., 2010). Gangguan OCD umum terjadi dan mempengaruhi 1-3% populasi di dunia (Fyer et al., 2005).
Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah melaporkan hasil penatalaksanaan penderita Gangguan Obsesif Kompulsif dengan menggunakan kombinasi antara golongan SRI (Serotonin Reuptake Inhibitor) dan terapi kognitif perilaku modifikasi 5 sesi.
Obsesif adalah suatu pikiran yang terus-menerus secara patologis muncul dalam diri seseorang, bayangan (image), gagasan, atau impuls-impuls yang menetap (terus-menerus) yang dirasakan individu mengganggu hingga kesadarannya kehilangan kontrol dan secara signifikan menyebabkan anxiety dan distress.
Obsessive-compulsive disorder (OCD) is the fourth most common mental disorder and WHO classifies it as one of the ten most disabling medical conditions. OCD patients have difficulty in controlling the disturbing thoughts accompanied by ritualistic behaviour