Search results
Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) menjadi komplikasi umum kehamilan dan penyebab utama morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal di seluruh dunia. Hal ini meliputi hipertensi kronis, hipertensi gestasional, preeklampisa/eklampsia, dan superimpose preeklampsia pada hipertensi kronis .
Klasifikasi hipertensi pada kehamilan oleh Working Group of the NHBPEP (2000) dibagi menjadi 4 tipe, yaitu : 1. Hipertensi gestasional 2. Preeklampsia dan eklampsia 3. Hipertensi kronis 4. Preeklampsia superimposed pada hipertensi kronis1,2 The Guideline Development Group (GDG) membagi definisi hipertensi menjadi ringan, sedang
hipertensi sebaiknya segera dimulai demi mengurangi risiko perdarahan intracranial maternal. Tidak ada perbedaan risiko keguguran, perawatan neonates tingkat tinggi, atau komplikasi maternal antara “less tight control” (TDD target 100 mmHg) dan “tight control” (TDD target 85 mmHg) pada wanita dengan usia kehamilan 14–36 weeks minggu.
Hipertensi pada kehamilan dapat digolongkan menjadi: 1) pre-eklampsia/ eklampsia, 2) hipertensi kronis pada kehamilan, 3) hipertensi kronis disertai pre- eklampsia, dan 4) hipertensi gestational (Roberts et al., 2013; Malha et al., 2018).
Gestational hypertension and preeclampsia are the 2 main types of hypertensive disorders in pregnancy. Noninvasive maternal cardio-vascular function assessment, which helps obtain information from all the components of circulation, has shown that venous hemody-namic dysfunction is a feature of preeclampsia but not of gestational hypertension.
2 paź 2019 · Hipertensi pada kehamilan dapat digolongkan menjadi pre-eklampsia/ eklampsia, hipertensi kronis pada kehamilan, hipertensi kronis disertai pre-eklampsia, dan hipertensi gestational.
Berdasarkan klasifikasi hipertensi selama kehamilan, pada penelitian ini ada 3 klasifikasi hipertensi selama kehamilan didominasi dengan preeklamsia sebanyak 79 pasien (92,9%), hipertensi kronik sebanyak 5 pasien (5,9%), dan hipertensi gestasional sebanyak 1 pasien (1,1%).