Search results
Empati adalah sebuah keadaan mental, dimana seseorang merasakan pikiran, perasaan, atau keadaan yang sama dengan orang lain. Sering kali banyak orang mendengar kata ‘empati’, tetapi tidak tahu definisi persisnya. Empati dan simpati kerap kali disetarakan, bahkan dianggap sama, padahal kedua hal tersebut memiliki karakteristiknya masing-masing.
17 sty 2023 · Pada dasarnya, empati adalah sikap yang perlu ditanamkan oleh semua orang, baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia kerja, agar ia mampu menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia. Jadi, sudah paham, kan, pentingnya empati dalam dunia kerja?
16 cze 2017 · Para peneliti pada umumnya mendefinisikan empati sebagai kemampuan untuk merasakan kemampuan orang lain, dan juga kemampuan untuk membayangkan apa yang mungkin dirasakan atau dipikirkan oleh orang lain. Empati seringkali digambarkan sebagai ‘berada di dalam sepatu orang lain’ atau ‘melihat dari mata orang lain’.
8 sty 2019 · Empati di definisikan sebagai “memahami dan berbagi pengalaman atau emosi dengan orang lain” (Cohen & Strayer, 1996, hal 988). Empati terdiri dari dua aspek fungsional yaitu: sifat afektif, yang merupakan kapasitas sesorang untuk mengalami emosi dari orang lain baik emosi yang menyenangkan maupun tidak (Bryant, 1982) dan kognitif, dimana ...
30 wrz 2021 · Menurut KBBI, empati merupakan keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain. Dapat dilihat dari definisinya, bahwa empati merupakan perasaan yang lebih dalam jika dibandingkan dengan simpati.
15 wrz 2021 · Berikut definisi dan pengertian empati dari beberapa sumber buku: Menurut Budiningsih (2004), empati merupakan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan merasakan perasaan orang lain dengan ungkapan verbal dan perilaku, dan mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain.
A. Empati 1. Pengertian Empati Allport, 1965 (dalam Taufik, 2012:39) mendefinisikan empati sebagai perubahan imajinasi seseorang kedalam pikiran, perasaan dan perilaku orang lain. Allport juga menitikberatkan pada peranan imitasi di dalam empati. Sementara itu Carl Roger (1951) menawarkan dua konsepsi