Search results
H. Mohammad Said (17 Agustus 1905 – 26 April 1995) adalah seorang wartawan, politikus, sejarawan dan pendiri Surat Kabar Harian Waspada di kota Medan, Sumatera Utara. Ia juga menulis buku berjudul "Aceh Sepanjang Abad" yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1961.
Waspada adalah sebuah surat kabar harian umum nasional yang terbit di Medan, Sumatera Utara. Kantor pusatnya terletak di persimpangan Jalan Letnan Jenderal Suprapto/Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Aur, Medan Maimun, Medan. [1] Surat kabar ini pertama kali terbit pada 11 Januari 1947.
12 sty 2022 · Menurut A. Hasjmy, Waspada adalah harian yang paling mengetahui tentang misi dan visi Pemda Aceh setelah kemerdekaan. Kecerdasan Waspada dalam memberitakan Aceh tak terlepas dari H. Muhammad Said dan Ani Idrus. Tokoh Aceh lainnya Teuku Talsya, menyebut Waspada sebagai “pelita” yang menerangi kegelapan Aceh di awal kemerdekaan.
16 sie 2017 · Menurut Prof. Ali Hajmy, buku Aceh Sepanjang Abad karya H. Mohammad Said ini adalah buku yang paling lengkap membahas sejarah Aceh. Buku yang pertama diterbitkan pada tahun 1961 tersebut mengulas tentang keberadaan Aceh sejak awal Masehi sampai abad ke-19. Buku kedua Mengungkapkan dari eskpedisi Belanda kedua ke sampai keadaan Aceh tahun 1945.
29 lip 2008 · Antara September 1945 hingga awal 1946, M. Said memimpin Pewarta Deli, Medan, menggantikan Djamaluddin Adinegoro yang pindah ke Bukittinggi, Sumatera Barat. Pada 11 Januari 1947, ia bersama Ani Idrus menerbitkan harian Waspada. Sementara itu, Said juga terlibat dalam organisasi politik adalah sebagai komisaris Partai Syarikat Islam Indonesia ...
11 sty 2022 · Menurut A. Hasjmy Waspada adalah harian yang paling mengetahui tentang misi dan fisi Pemda Aceh setelah kemerdekaan. Kecerdasan Waspada dalam memberitakan Aceh tak terlepas dari H. Muhammad Said dan Ani Idrus. Tokoh Aceh lainnya Teuku Talsya, menyebut Waspada sebagai “pelita” yang menerangi kegelapan Aceh di awal kemerdekaan.
Waspada betul-betul merasakan pahit dan getirnya kehidupan pada masa itu, tidak ubahnya seperti masa bulan-bulan pertama terbit tahun 1947. Akan tetapi, sesekali oplah Waspada memang pernah mengalami peningkatan, yakni antara tahun 1969—1970 ketika judi Hwa Hwe melanda kota Medan.