Search results
CTM bekerja secara antagonis terhadap efek histamin pada reseptor H1, dimana dapat menyebabkan efek samping berupa mengantuk. Obat ini digunakan untuk mengatasi gejala alergi seperti rhinitis alergi, urtikaria, bersin-bersin, mata berair, gatal pada mata, hidung, tenggorokan atau kulit.
18 sty 2024 · CTM adalah obat golongan antihistamin yang dapat bantu mengatasi gejala alergi yang dipicu oleh makanan, debu, serbuk sari, bulu hewan, serta gigitan binatang. Gejala-gejala alergi yang umum ditemui, antara lain batuk , pilek, mata berair, tenggorokan dan hidung gatal, serta ruam .
10 paź 2022 · Jangan mengonsumsi CTM jika memiliki alergi terhadap kandungan di dalam obat ini. Jangan mengonsumsi CTM jika Anda baru menjalani pengobatan dengan monoamine oxidase inhibitors ( MAOI ), seperti isocarboxazid, phenelzine , atau selegiline, dalam kurun waktu 14 hari terakhir.
18 wrz 2024 · Chlorpheniramine Maleate adalah obat untuk meredakan gejala alergi. Lebih lanjut ketahui manfaat, dosis, hingga efek samping obat CTM berikut.
Dikirim dari apotek resmi. Indikasi Umum. Pilek, urticaria (gatal-gatal atau biduran), seasonal hayfever, rhinitis, penyakit serum, pengaruh pemakaian obat-obatan seperti sulfa atau penicillin. Komposisi. Chlorpheniramini maleat 4 mg. Dosis. Sesuai petunjuk dokter atau : Dewasa 3-4 kali/hari 1/2-1 tablet, Anak 3-4 kali/hari 1/4-1/2 tablet.
Dewasa : 4 mg setiap 4 – 6 jam sekali, Dosis maksimal 24 mg per hari. Anak 6 – 12 tahun 2 mg tiap 4-6 jam, maksimal 12 mg/hari. Anak 2 – 5 tahun 1 mg tiap 4-6 jam, maksimal 6 mg/hari. Anak 1 – 2 Tahun : 1 mg 2 kali sehari atau tiap 12 jam. Anak dibawah 1 tahun tidak dianjurkan.
Membantu mengatasi alergi karena kandungan CTM di dalamnya bekerja secara antagonis terhadap efek histamin dalam tubuh. Gunakan obat ini untuk mengatasi bersin-bersin, mata berair, serta gatal pada hitung, mata, dan tenggorokan.