Search results
Hanya orang yang benar dan yang berusaha untuk mengikut jalan-jalan Allah diterima oleh-Nya (lihat cat. --> Ams 28:9). [atau ref. Ams 28:9] 30 Full Life: MULUT ORANG BEBAL SIBUK DENGAN KEBODOHAN. Nas : Ams 15:14
Tulisan ini berupaya membahas tentang bagaimana penafsiran perbudakan dan cara pembebasan budak menurut Sayyid Quṭb dalam Tafsir Fī Ẓilāl al-Qur’ān.
Dengan menelusuri makna dan penggunaan kata-kata tersebut dalam konteks para rasul dan gereja mula-mula, maka dapat ditemukan kriteria-kriteria bagaimana seharusnya seseorang melayani Tuhan yang Alkitabiah. 1. Doulos. Kata doulos memiliki bentuk dasar doulos yang artinya budak atau hamba.
Orang-orang yang tidak diselamatkan adalah budak dosa, kenajisan, dan Iblis (ayat Yoh 8:34; Rom 6:17-20). Mereka hidup menurut keinginan tabiat berdosa dan cara-cara Iblis .
Sekalipun rumah orang benar (secara pribadi atau gabungan) mungkin kekurangan harta duniawi, rumah itu penuh dengan harta rohani yang akan sangat memperkaya dan menopang umat Allah (bd. ayat Ams 15:16-17). Sebaliknya, rumah orang fasik penuh dengan banyak kesulitan dan percekcokan (bd. ayat Ams 15:27; 1:10-19; 10:2).
Dalam ilustrasi yang sejajar di Lukas 12:42-48, budak itu disebut pengurus, yakni pengelola atau administrator rumah, orang yang diangkat atas para hamba, meskipun ia sendiri juga seorang hamba. Pada zaman dahulu, kedudukan tersebut biasanya diberikan kepada budak yang setia.
Artinya: Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahu...