Search results
27 lut 2024 · Setelah bangsa Barat datang ke Bali sekitar abad ke-17, perdagangan budak di Bali semakin masif. Hal ini dikarenakan pihak VOC saat itu membutuhkan budak sebagai kuli, pembantu perkebunan, bahkan prajurit perang.
Budak-budak Bali pada umumnya tinggal di rumah-rumah bangsawan atau birokrat Eropa, dan istana raja-raja, sebagai penjaga-penjaga dan pesuruh, pelayan, serta dalam kasus lainnya budak-budak tersebut juga dijadikan serdadu-serdadu Belanda. Mereka termasuk orang-orang yang melakukan pekerjaan berat, menjual, dan
Budak dari Bali di Batavia tahun 1700. (Cornelis de Bruin/Wikimedia Commons). PERBUDAKAN merupakan hal lumrah dalam masyarakat kolonial di masa VOC. Keberadaannya dibutuhkan untuk mengerjakan tugas-tugas rumah tangga, seperti menjadi pelayan, juru lampu, tukang cuci, penjahit hingga juru masak.
15 wrz 2020 · Namun, ketika bangsa-bangsa Barat mulai menginjakkan kaki di Nusantara, perdagangan budak Bali baru menemukan momentumnya untuk berkembang ke seluruh penjuru Nusantara dan bahkan ke seluruh dunia. Hingga abad ke -19, penjualan budak masih terus berlangsung, mencapai sekitar 2.000 budak setiap tahun dan menjadi komoditas andalan raja-raja di Bali.
25 gru 2022 · Budak asal Bali pada umumnya di jual di Batavia, dan daerah-daerah lainnya di Nusantara, di Afrika Selatan, dan pulau-pulau di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
27 cze 2018 · Budak asal Bali pada umumnya akan di jual di Batavia, dan daerah-daerah lainnya di Hindia Barat, di Afrika Selatan, dan di penjuru pulau-pulau di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Secara kualitas, mereka paling diminati di antara budak-budak lainnya yang diperjualbelikan di pasaran Nusantara.
Dalam masyarakat Aceh abad ke-17, barter budak menjadi satu sumber ekonomi yang penting bagi penguasa-penguasanya. Menurut Snouck Hurgronje, praktik perdagangan budak di wilayah ini terekam dalam sejumlah cerita rakyat tentang orang rendahan dari Pulau Nias.