Search results
8 cze 2018 · Sidang PPKI dilaksanakan 3 (tiga) kali, yakni pada tanggal 18, 19 dan 22 Agustus 1945. Tiap sidang menghasilkan ide, gagasan dan keputusan berbeda yang dibahas, meliputi pembentukan konstitusi, struktur pemerintahan, komite nasional dan pasukan negara.
8 sie 2022 · Sidang ketiga PPKI sekaligus sebagai sidang terakhirnya dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus 1945 membahas rancangan lembaga negara. Hasil sidangnya adalah: Setelah menyelesaikan tugas-tugasnya, pada tanggal 29 Agustus 1945 PPKI dibubarkan bersamaan dengan dilantiknya Komite Nasiona Indonesia Pusat.
1 dzień temu · Salah satu hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 adalah mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Keputusan penting dan monumental ini menetapkan fondasi hukum yang akan memandu penyelenggaraan pemerintahan dan membentuk dasar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. UUD 1945 berfungsi tidak hanya sebagai simbol kedaulatan ...
7 paź 2023 · Dikutip dari laman Kompas.com (29/7/2022), berikut adalah hasil dari tiga sidang PPKI pada tanggal 18,19, dan 22 Agustus 1945: 1. Hasil Sidang pertama PPKI, 18 Agustus 1945. Mengesahkan UUD 1945 UUD 1945 sebagai konstitusi negara dan menjadi acuan dalam peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia.
3 gru 2015 · 1. Mengesahkan UUD 1945 sebagai konstitusi bangsa Indonesia adalah salah satu keputusan sidang PPKI saat itu. UUD disusun dan digunakan sebagai alat untuk mengatur dan menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pada saat itu, UUD 1945 terdiri atas tiga bagian, yaitu sebagai berikut: Pembukaan atau mukadimah.
6 lut 2024 · 1. UUD 1945 sebagai Hukum Dasar Negara. Hasil dari sidang pertama PPKI pada 18 Agustus 1945 adalah menetapkan bahwa UUD 1945 menjadi konstitusi dasar Indonesia. Artinya, UUD 1945 menjadi sebagai dasar hukum bagi pemerintahan Indonesia serta memuat prinsip-prinsip dasar yang harus ditaati.
7 wrz 2021 · Pada 9 Agustus 1945, Jenderal Terauchi mengundang tiga tokoh berpengaruh Indonesia yakni Sukarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman Wediodiningrat ke Dalat, sebelah utara Saigon, Vietnam. Tujuan pemanggilan ketiga tokoh tersebut adalah untuk melantik secara simbolis Sukarno sebagai ketua dan Hatta sebagai wakil ketua PPKI.