Yahoo Poland Wyszukiwanie w Internecie

Search results

  1. 3 dni temu · Mengenal Rumah Adat Bali. 1. Aling-Aling: Penjaga Terdepan Rumah Adat Bali. a. Fungsi Aling-Aling: Melindungi dan Menjaga Keseimbangan. b. Ciri Khas Aling-Aling: Kesederhanaan yang Penuh Makna. c. Nilai Filosofis Aling-Aling: Keselarasan dengan Alam dan Leluhur. 2. Angkul-Angkul: Pintu Gerbang Rumah Adat Bali. a.

  2. 3 dni temu · Dinas Kebudayaan Buleleng) Bali yang keunikan budayanya memiliki sistem sosial yang cukup kompleks. Salah satunya sistem kasta. Sistem kasta yang diwariskan agama Hindu memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali. Sebab, Bali merupakan salah satu provinsi dengan populasi pemeluk agama hindu terbanyak.

  3. 5 dni temu · Rumah Bali asli, dengan keunikan dan nilai-nilai filosofisnya, menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan eksistensinya. Artikel ini akan membahas bagaimana nasib rumah Bali asli di tengah arus modernisasi, tantangan yang dihadapi, serta upaya pelestarian yang dilakukan. Keunikan Rumah Bali Asli

  4. 4 dni temu · 1. Deri Kamba Jawa, Sumba Tengah. Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Pantai di Sumatera Barat, Ada Pantai Padang dan Pantai Carocok. Masyarakat adat Deri Kemba Jawa memiliki budaya hidup nomaden di sekitar wilayah adat Umbu Pabal. Ciri khas dari kampung adat ini adalah memiliki rumah adat berbentuk seperti menara dengan tinggi mencapai 30 meter.

  5. 21 godz. temu · Potret Desa Adat Tenganan Pegringsingan di Bali. 28 June 2024 Fransiska Natalia. Oleh Tim Biro OKK AMAN Bali. Tenganan Pegringsingan merupakan desa adat yang terletak di bagian Timur Pulau Bali.

  6. 5 dni temu · Subak adalah kearifan lokal di Bali berupa sistem pengairan secara tradisional dan menyangkut hukum adat dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan air di sawah atau ladang. Ada pula yang mengartikan subak sebagai perkumpulan petani yang mengelola air irigasi di persawahan dan diatur oleh seorang pemuka adat yang disebut pekaseh.

  7. 4 dni temu · Catatan Agus Dei, Penulis merupakan seorang akademisi/mantan wartawan Denpasar (Metrobali.com)- Selama 100 tahun terakhir, perubahan budaya itu memang sangat cepat dan orang menyebut sebagai satu kemajuan. Saking majunya, kita sampai pada satu titik, kita linglung, bingung mau ke mana. Kita seperti tercerabut dari akar, sedangkan yang di depan terlalu jauh untuk diraih.

  1. Ludzie szukają również